Rabu, 30 Juni 2010

Ku Sungguh Berharga.


Dalam pekerjaan yang monoton ini (tapi entah kenapa sangat menikmati hari ini), aku tiba-tiba teringat pelayanan kepanitian Bintal PMK STAN 2008. Bimbingan Mental (Bintal) itu wadah penyambutan mahasiswa bari di sela Studi Perdana Memasuki Kampus (DINAMIKA) semacam Ospek di kampus Ali Wardhana STAN. Sekalipun bukan acara utama dari DINAMIKA, tapi bagi PMK STAN, Bintal menjadi momen yang sangat penting. Bintal menjadi sebuah gerbang penyambutan bagi mahasiswa baru, dimana mahasiswa baru diberi kesan pertama PMK STAN itu sendiri secara khusus dan kampus STAN secara umum.

Beban pelayanan Bintal kadang menjadi sebuah tantangan hati bagi panitia Bintal itu sendiri. mau menunjukkan diri sendiri (pekerja pelayanan) kepada mahasiswa baru atau menunjukkan ALLAH yang adalah Sang Pemilik Pelayanan. Tapi syukur kepada ALLAH ketika mengerjakan Bintal 2008 ini saya pribadi diajar untuk semakin menyatakan ALLAH bukan diri saya. Dan ketika mengerjakan Bintal 2008, pekerjaan ALLAH sungguh nyata dimana Dia mencukupkan segala Daya, Doa dan Dana. Bukan hanya itu saja, sebagai panitia kala itu saya begitu menikmati pesan yang disampaikan melalui pelayanan ini. Setiap saya menyanyikan pujian "Hidupmu berharga bagi ALLAH", saya selalu ingat bagaimana ALLAH menyatakan kuasa-Nya dengan memberi kreativitas pada panitia hingga tercetus ide untuk membuat sebuah souvenir yang begitu unik.

Sebuah pembatas Alkitab berbentuk kupu-kupu dengan kertas dasar hitam diberi penggabungan beberapa warna cerah di atasnya. Perpaduan warna inilah yang membuat keunikan setiap pembatas Alkitab yang akan diberikan pada masing-masing mahasiswa baru, karena tidak ada satupun kupu-kupu itu memiliki motif yang sama dengan kupu-kupu yang lain. Saat itu saya mengingat bagaimana ALLAH menciptakan manusia sungguh berbeda satu dengan yang lain, sekalipun kembar, ALLAH pasti menaruh perbedaan entahkah fisik maupun karakter pada orang tersebut. Saya juga mengingat bagaimana ALLAH menciptakan manusia begitu detailnya, bagaimana setia sel, saraf, jaringan, organ tubuh dalam subuh manusia saling bertautan dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Begitu kecilnya sel namun tetap tidak luput dari perhatian ALLAH sehingga saling mengisi dengan sel yang lain.

Syukur pada ALLAH yang menganugerahkan kreatifitas pada panitia untuk mengerjakan keunikan kupu-kupu demi kupu-kupu. Bukan ingin menyamakan dengan pekerjaan ALLAH dalam menciptakan manusia, tapi melalui ini saya semakin mengenal ke-Maha Kuasa-an ALLAH hingga mampu menjadikan manusia sedemikian unik dan detailnya.

Lalu apa yang menjadi istimewa dari semua kejadian itu??

HIDUPMU BERHARGA BAGI ALLAH
TIADA YANG TAK BERKENAN DI HADAPAN-NYA
DIA CIPTAKAN KAU S'TURUT GAMBAR-NYA
SUNGGUH TERLALU INDAH KAU BAGIA DIA

DIA BERIKAN KASIH-NYA PADA KITA
DIA T'LAH RELAKAN SEGALA-GALANYA
DIA DISALIB 'TUK TEBUS DOSA KITA
KAR'NA HIDUPMU SANGATLAH BERHARGA

REFF:
BULUH YANG TERKULAI TAKKAN DIPATAHKAN-NYA
DIA 'KAN JADIKAN INDAH SUNGGUH LEBIH BERHARGA
SUMBU YANG T'LAH PUDAR TAKKAN DIPADAMKAN-NYA
DIA 'KAN JADIKAN TERANG UNTUK KEMULIAAN-NYA

Saya mengingat bagaimana ALLAH menciptakan manusia unik. Dan saya pun begitu menikmati bagaimana ALLAH memandang manusia begitu berharga. Runtutan kejadian penciptaan manusia--> kejatuhan manusia ke dalam dosa --> inisiatif ALLAH akan penebusan manusia dari dosa --> pengerjaan keselamatan oleh ALLAH sendiri di atas kayu salib. Bukankah itu semua menjadi bukti bahwa ALLAH memandang manusia begitu berharga sehingga kita manusia Dia ciptakan segambar dan serupa dengan Dia. sehingga ketika kita manusia jatuh ke dalam dosa, Ia tidak membiarkan manusia dalam maut kekal, tapi justru Ia menyediakan jalan keselamatan bagi setiap yang percaya di dalam Kristus Yesus. Jelas semua ini menunjukkan kasih ALLAH pada manusia. Bukankah benar jika manusia yang berdosa diibaratkan buluh yang terkulai, Ia tidak akan mematahkannya tapi justru Dia jadikan indah dan lebih berharga. Jika kita manusia berdosa diibaratkan sumbu yang telah memudar yang tidak mampu lagi memancarkan cahaya sebagaimana tujuan sumbu diciptakan, Ia tidak memadamkan-Nya malah Dia akan pakai lebih lagi bagi kemuliaan-Nya.
Keselamatan yang inisiatif ALLAH dan dikerjakan oleh ALLAH sendiri (bukan karena manusia), itu semua menunjukkan kasih ALLAH yang memandang manusia berharga.

Ini juga yang kami nikmati dalam mengerjakan kupu-kupu demi kupu-kupu. Kami belajar menikmati dan mengaplikasikan kasih ALLAH kepada mahasiswa baru. Kasih kepada ALLAH dan kasih pada sesama itulah yang mendasari setiap tindakan kami mengerjakan kupu-kupu demi kupu-kupu. Entahkah tangan kami harus dikotori oleh warna-warni ceria cat air. Atau entahkah kami harus duduk diam sementara atau bercanda bersama untuk sejenak mencari ide baru yang akan kami lukiskan diatas kupu-kupu hitam. Tapi semua itu menjadi sukacita tersendiri karena kasih ALLAH yang ada dalam hati kami.

Lalu bagaimana dengan sekarang??
Masihkah ada hati penuh kasih ALLAH serta memandang manusia begitu berharga?
Ketika berhadapan dengan WP,,
Ketika bertemu dengan anak jalanan,,
Ketika melihat orang lain secara jelas bersalah baik pada kita atau pada orang lain
Atau adakah kita memandang diri kita berharga?
=>Bukannya menjadi dalih untuk sombong, tapi adalah kita menganggap diri kita berharga di hadapan ALLAH, sehingga kita bersyukur atas pemberian ALLAH pada kita hari lepas hari, termasuk anugerah keselamatan??

Dengan begitu aku dapat bernyanyi sambil menari "Ku Sungguh Berharga"

Alangkah sukacita hatiku, sungguh sempurna bahagiaku
Ketika akhirnya ku diselamatkan, oleh Yesus Kristus
Alangkah sukacita hatiku, sungguh sempurna bahagiaku
Terhapuslah kini semua dosaku, oleh darah Yesus.

Reff:
Kini ku hidup bukan untukku lagi, ku hidup untuk Yesus
Kar'na kasih-Nya, Dia pandangku...
Ku sungguh berharga,,
Ku sungguh berharga,,
Yaa sungguh ku berharga,,

Akhirnya aku dapat menyatakan,,,
Kini ku hidup bukan untukku lagi melainkan bagi ALLAH yang telah menebusku oleh karena kasih-Nya yang memandang ku berharga,,
:)

NB foto: Kak Valen ga ada,,,maaf ya kak kami foto pas gak ada kakak,,tapi digantiin mas ijus gapapa lah yaa,,,hehe
aku kehilangan testimoni terakhir panitia Bintal 2010. sedih kehilangan selembar kenangan berharga itu,,,
smoga gak lupa ingatan jadi masih bisa ingat terus..dan semoga masih ada kesempatan melayani bersama kalian lagi... :)