Senin, 05 September 2011

Long Taim No Si

Malu rasanya punya blog tapi gak pernah diperhatikan. Rasa nya udah hampir setahun gak "benar-benar" ngepost di blog tercinta ini.. hallaahh.. hehehe Kalaupun bulan juni kemarin ngepost itu karena tertarik dengan puisi hujan itu dan akhirnya ngepost deh. Tapi kalau yang benar-benar ngepost, saya akan mulai lagi! Ingakan saya! hehe
Dalam rentan waktu tidak muncul di blog itu, banyak yang berubah, banyak usaha adaptasi atas perubahan tapi terus berdoa agar prinsip teguh bertahan. Perubahan yang mendasar itu, Puji Tuhan saya sudah ditempatkan dan sekarang menjadi pegawai tetap, yang bisa dibilang Abdi Negara. SK penempatan yang ditunggu-tunggu pun akhir nya menentukan kalau saya "diusir" dari Jakarta. memang saya pernah bermimpi dan berharap ditempatkan di Jakarta, alasannya saya menikmati pelayanan saya di Sahabat Anak Tanah Abang dan saya juga bermimpi melanjutkan studi saya di kampus kuning. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, saya ditempatkan di Tabanan. Memang Tuhan mengabulkan pilihan kedua saya. Tabanan, sebuah kota kecil di Pulau Dewata Bali sekitar 45 menit dari Denpasar. Saya bersyukur karena Tuhan tidak menempatkan saya di kota yang belum pernah saya dengar nama nya atau bahkan kalau kita buka peta, perlu kejelian untuk menemukan kota itu... hehehe
Tapi, setelah saya tiba di kota ini, ternyata saya belum benar-benar mengenal kota ini. Sekalipun saya dulu pernah melintas di kota ini semasa libur kuliah, ternyata kondisi liburan dan kondisi menetap itu beda jauh. Saya mungkin tau watak masyarakat lokal, tapi saya tak benar-benar tau, saya hanya bisa belajar seiring berjalan nya waktu. Iklim kerja yang sangat berbeda dengan tempat saya magang juga kadang menjadi kendala adaptasi saya. Saya memang bisa beradaptasi, tapi harus saya akui tak mudah bagi saya untuk berdaptasi karena ini salah satu kelemahan saya. Tapi syukur kepada Tuhan, Dia masih menopang saya untuk bertahan. :) 
Perubahan yang kedua yang memang sangat penting juga, Pelayanan dan Persekutuan. Dulu di Jakarta saya sangat menikmati pelayanan Sahabat Anak dengan mengajar adik-adik dari kalangan marjinal. Dan dalam hal persekutuan, saya menikmati persekutuan abdi bangsa atau kelompok tumbuh bersama dengan teman2 seangkatan. Disini, saya merasa sendiri sampai pada kira-kira tiga bulan pertama. Tapi sekarang, persekutuan alumni di Denpasar (yang mungkin agak jauh juga sih) cukup menolong saya untuk tetap bertumbuh meskipun mungkin tidak se kuat di Jakarta dulu. Tapi saya mensyukuri anugerah Tuhan ini, mereka rekan-rekan alumni Denpasar pun sangat menyambut orang baru seperti saya. hehehe Untuk pelayanan, mungkin disini bukan di ladang anak-anak, tapi sedang menggumulkan pelayanan mahasiswa. :)

Di tengah kodisi yang berubah dan usaha adaptasi ada Quote yang sangat menguatkan :
"Don’t let smaller things distract you from the bigger work of God around the world."
 Ini mengingatkan akan visi hidup dan merekonsiliasikan dengan Visi Allah dan terus bertahan mengerjakan di tengah perubahan kondisi. :)